Museum Bali Denpasar



 Pulau Bali menawarkan banyak sekali pilihan objek wisata menarik yang dapat anda kunjungi, baik objek wisata alam, wisata seni & budaya, wisata kuliner maupun objek wisata sejarah seperti wisata ke museum. Sebagian besar museum yang ada di Bali adalah museum lukisan dan pusatnya untuk museum lukisan di Bali adalah objek wisata Ubud.

Pertanyaannya, apakah di Bali hanya ada museum lukisan, adakah museum lain selain museum lukisan? Tentunya ada, hanya jumlahnya lebih sedikit. Salah satunya adalah museum Bali Denpasar. Dari namanya anda pasti sudah tahu bahwa lokasinya ada di kota Denpasar.

Museum Bali


Museum Bali Denpasar, juga disebut dengan nama museum negeri propinsi Bali Denpasar, artinya museum ini dikelola oleh pemprov provinsi Bali. Museum Bali Denpasar, menyimpan banyak sekali pengetahuan yang menyangkut peradaban manusia dari zaman ke zaman, khususnya pada masyarakat Bali.

Sejarah Museum Bali Denpasar
Sebelum saya menuliskan tentang hal menarik yang anda dapat lihat di Museum Bali Denpasar, ada baiknya saya menuliskan sedikit informasi sejarah Museum Bali di Denpasar.

Ide awal untuk mendirikan museum negeri propinsi Bali Denpasar, datang dari seorang yang bernama W.F.J Kroon. W.F.J Kroon adalah orang asing yang menjabat sebagai seorang asisten residen Bali selatan dari tahun 1909-1913.

Awalnya di mulai pada tahun 1910, dari pembangunan gedung Arca. Ada 3 orang yang menjadi arsitek dari pembangunan gedung Arca, yaitu:

I Gusti Gede Ketut Kandel
I Gusti ketut Rai
Curt Grundler (warga negara Jerman)
Pembangunan gedung Arca, saat itu dibiayai oleh raja-raja yang ada di Bali, yang masih berkuasa pada saat itu. Mulai dari raja Tabanan, raja Buleleng, raja Karangasem. Pada tahun 1930, seorang yang bernama W.T Sttuterhim, saat itu menjabat sebagai pimpinan dinas purbakala Bali, berupaya untuk mengisi bangunan gedung Arca dengan peninggalan etnografi.

Sebuah yayasan yang akan mengelola museum dibentuk pada tahun 1932, guna kelancaran operasional museum. Tahun 1932, tepatnya pada tanggal 8 Desember 1932, peresmian awal pembukaan museum Bali di Denpasar.

Museum Bali di Denpasar awalnya hanya memiliki luas tanah 2.600 meter persegi dan terdapat tiga pembagian dari tiap-tiap halaman, halaman luar, halaman tengah dan halaman dalam. Tiap-tiap halaman dibatasi dengan tembok dan terdapat Gapura (pintu masuk). Di halaman dalam, terdapat tiga bangunan dan masing-masing bangunan dinamakan nama daerah sesuai dengan nama daerah dari raja yang membiayai pembangunan museum:

Gedung Karangasem
Gedung Tabanan
Gedung Buleleng
Tepat di hari kemerdekan republik Indonesia, pengelolaan museum Bali di Denpasar diambil alih oleh pemda provinsi Bali. Kemudian pada tanggal 5 Januari 1965, pemerintah Indonesia mengambil alih pengelolaan museum, yang kemudian diserahkan ke bagian dinas pendidikan dan kebudayaan. Dinas pendidikan dan kebudayaan kemudian memberikan nama, museum negeri provinsi Bali.
 
Museum Bali Denpasar
Perluasan area museum terjadi para tahun 1969, dari bantuan proyek pelita. Luas areal dari 2.600 meter persegi menjadi 6.000 meter persegi. Tidak hanya luas area yang ditambah, jumlah gedung juga ditambah lagi satu dan dinamakan gedung timur. Anda pasti ingat dengan otonomi daerah pada tahun 2000. Tahun inilah pengelolan museum Bali di Denpasar diambil alih kembali oleh pemprov Bali.

Manfaat Yang Didapat Berkunjung Ke Museum Bali Denpasar
Bali Museum Denpasar


Pertanyaan selanjutnya, apa manfaat berkujung ke museum Bali di Denpasar? Pastinya ini akan menjadi pertanyaan bagi yang belum pernah mengujungi museum ini. Untuk dapat mengerti manfaatnya berkujung ke museum kategori museum etnografi, anda harus memiliki minat akan sejarah atau menyukai melihat banguan arsitektur khas Bali, jika minat ini tidak ada, akan susah untuk merasakan manfaatnya.

Museum Bali di Denpasar, berbeda dengan museum yang ada di tempat wisata Ubud. Di museum ini, anda dapat melihat koleksi seni dengan nilai sejarah dari kebudayaan Bali.

Koleksi museum terdiri dari koleksi etnografika seperti peralatan yang digunakan saat zaman pra sejarah, peralatan upacara keagamaan dan adat, perkembangan seni dan budaya masyarakat Bali, dari jaman ke jaman. Tentunya dengan anda melihat koleksi museum anda akan dapat membandingkan, bentuk dari peradaban masyarakat Bali jaman prasejarah dan zaman modern.

Tahukah anda, museum Bali di Denpasar sering digunakan sebagai tempat untuk melakukan sesi foto pre wedding di Bali? Ingin tahu seperti apa contoh fotonya? Klik link ini, foto pre wedding di museum Bali.
Prewed Museum Bali


Tiket Masuk Museum Bali Denpasar
Tiket masuk ke museum Bali di Denpasar akan dikenakan biaya Rp 5.000 / orang. Untuk dapat melakukan foto pre wedding di museum Bali Denpasar, biaya tiket masuknya berbeda dengan biaya tiket masuk hanya untuk berkujung. Untuk dapat melakukan foto pre wedding di museum Bali di Denpasar akan dikenakan biaya tambahan Rp 150.000.

Jadwal Berkunjung Ke Museum Negeri Propinsi Bali Denpasar
Untuk dapat mengujungi museum Bali Denpasar, mohon perhatikan jadwal berkunjung di bawah ini:

Hari Minggu-Kamis buka pada jam 08.00-15.00 wita
Hari jumat 08.00-12.30 wita
Hari sabtu dan tanggal merah, museum Bali Denpasar tutup.
Koleksi Museum Negeri Propinsi Bali Denpasar
Gedung sebanyak 4 buah yang dinamai gedung Tabanan, gedung Karangasem, Gedung Buleleng
Barang – barang kesenian masyarakat Bali
Peti mayat dari batu
Naskah – naskah kuno (prasasti), yang menyangkut pura di Bali
Lukisan wayang kulit
Alat pertanian, senjata dan alat upacara.
Dan masih banyak lagi yang bisa anda lihat benda benda peninggalan prasejarah lainnya.

https://www.rentalmobilbali.net/museum-bali-denpasar/

0 Response to "Museum Bali Denpasar"

Post a Comment